IPW : kasus bunuh diri anggota Polri memprihatinkan

kasus bunuh diri dan dilaksanakan anggota kepolisian negara republik indonesia (polri) merupakan suatu peristiwa dan sangat memprihatinkan, sebab daripada masa ke masa menunjukkan peningkatan.

sepanjang tahun 2013 ini saja, yaitu di lima bulan, telah ada tiga polisi yang tewas bunuh diri, sepenuhnya polisi jajaran bawah, tutur ketua presidium indonesia police watch (ipw), neta s pane selama jakarta, minggu.

kasus bunuh diri terakhir diselenggarakan bripka jeremmy manurung pada rumahnya dalam jakarta timur pada 24 mei 2013. sebelumnya, 23 januari 2013 briptu andre hutabarat tewas gantung diri selama rumah pihak tuanya dalam medan. sesudah itu, 17 januari 2013 aiptu joko subandi tewas setelah menembak kepalanya sendiri sebanyak dua kali selama properti istri mudanya pada magelang, jawa sedang (jateng), katanya.

ipw menduga, ada besar persentasi bunuh diri terjadi akibat persoalan rumah tangga. daripada persentasi bunuh diri yang dilakukan anggota polri ini terlihat betapa beratnya beban psikologis seorang polisi jajaran bawah, kata neta.

Informasi Lainnya:

tekanan tugas selama lapangan cukup berat, kadang harus 24 merek berada pada lapangan. pada kondisi seperti ini tak jarang mereka harus memenuhi ambisi ataupun obsesi atasan, katanya.

dengan target-target dan lumayan berat, dan bila tak terpenuhi terkadang mencari mereka dikucilkan. ironisnya, biarpun sudah bekerja keras besar pilihan kepada mereka untuk bisa memenuhi pendidikan pada rangka kenaikan pangkat, papar neta.

di sisi lain gaji yang mereka terima sangat kecil apabila dibandingkan melalui pemakaian hidup. sejumlah polisi sering kali mengeluhkan keuntungan ini pada ipw. kerja keras yang tidak kenal waktu melalui gaji dan kecil ini, berdasarkan mereka kerap kali membuat konflik pada properti melalui sang istri, ujarnya.

hal ini dikarenakan tuntutan hidup dan lumayan sulit belakangan ini. kondisi inilah yang kerap memesan banyak polisi pada jajaran bawah sering merasa frustrasi, tutur neta.

memang cukup ada polisi dan berhasil menghadapi tekanan demi tekanan ini. namun ada serta dan tidak mampu, oleh karenanya banyak dan berkompensasi, misalnya melakukan disersi serta menggarap tindakan ekstrim, bunuh diri.

fenomena ini seharusnya dicermati kaum polisi yg menjadi atasan langsung. ketika ada bawahannya yampng mulai menunjukkan tanda-tanda depresi sebab semua tekanan, langsung diatasi, salah satunya denga langkah memintanya beristirahat serta membebaskannya dari tugas-tugas dan berat, tutur neta.